Yaaaaah!! Uda lama kayaknya saia ngga apdet ini blog. Hoho. *ga mrasa bersalah*
Ok, annyeong!
Saia kembali.
Mau bahas apa kali ini?
Aaah.. mungkin tentang "masalah" dan "mantan teman", eh?
Well. Kurasa aku musti meralat perkataanku. Mantan teman ya? Tapi setidaknya dia bukan musuhku, ups, bukan dia, tapi mereka.
Teman tetaplah teman. Tapi aku yakin, aku dan mereka takkan bisa balik seperti dulu lagi. Haha. Miris sekali.
Tapi setidaknya sekarang bukanlah seperti yang dulu lagi.
Aku sudah melewati masa-masa sulit itu "sendirian" dan kurasa mereka juga takkan peduli akan apa yang kurasakan.
Jadi, sudahlah. Masalah memang masalah. Setiap orang pasti takkan menjadi dewasa jika tidak diberi masalah, bukan?
Tapi aku terkadang berpikir. Terkadang mengingat kembali masa-masa dulu. Haha. Sungguh melankolis.
..dan aku benci sekali untuk mengakui kalau aku rindu mereka. Rindu dengan semua kekompakan kita.
Tapi kenyataan lah yang harus kita dapat, bukan?
Kita tak dapat berdiri diantara bayang-bayang masa lalu dan masa depan kita.
Kita pun tak dapat hidup jika kita terus berdiri di khayalan-khayalan dan fantasi kita sendiri.
Jadi aku meyakinkan diriku sendiri. Hei, mereka tak mau berteman denganmu. Kenapa kau memohon-mohon kepada mereka, Angeline?
Aku memang bodoh.
Saat aku terngiang kembali saat-saat aku menangisi mereka, aku tertawa. Tertawa miris. Kenapa pada saat itu aku menumpahkan tetesan air mataku secara sia-sia?
Mereka tak peduli padaku!
..dan aku pun mulai memandang hidupku yang sekarang.
Setidaknya aku masih punya teman.
Apa aku ingin balas dendam? Tidak. Takkan. Setidaknya mereka dulu adalah mantan sahabatku. Haha. Iya. Mereka mantan sahabat. Tapi kurasa, mereka masih "teman"ku.